Banyak artikel, journal ataupun makalah yang telah membahas bagaimana pendidikan dan perkembangan pendidikan di Indonesia. Tapi tidak banyak dari tulisan tersebut yang secara tegas mengatakan akan bagaimanakah nasib pendidikan itu sendiri. Klaim kebenaran atas perspektif pendidikan Indonesia selama ini masih mengacu kepada teori-teori dan pengalaman yang mereka dapatkan ketika bersekolah di luar negeri (maklum para pemegang kebijakan pendidikan kita sangat banyak yang sudah bersekolah ke luar negeri dan menempati posisi strategis). Akibatnya, pendidikan kita jarang yang mengadopsi budaya-budaya lokal. Kita buta sejarah dan buta terhadap nilai-nilai budaya bangsa.
Sesuatu yang tidak laku lagi di dunia barat (luar negeri) seperti MBS yang pernah diterapkan oleh Amerika dan ternyata Amerika sendiri mengalami kekacauan yang luar biasa dengan paradigma pendidikan yang mereka kembangkan, begitu juga Jepang. Tapi, apa yang bisa kita katakan untuk hal ini? Masyarakat kita (terutama para ahli pendidikan) sudah terlanjur membanggakan produk yang aneh-aneh, sebagai pengganti ketidakmampuan mereka dalam menggali nilai-nilai budaya bangsanya sendiri. Padahal, semua kita memahami bahwa tidak ada kebenaran mutlak dalam sebuah teori atau konsep, karena proses selalu ada dan terus mengalir seperti air.